Rabu, 20 Maret 2013




LEMBAR PERSETUJUAN

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI PUISI TERKENANG: MU KARYA SR. WILDA, CIJ PADA SISWA KELAS VIII SMP                     NEGERI 1 MAUROLE
TAHUN AJARAN 2012/2013


TRIVONIA TEI
NIM : 2008220088

Skripsi Ditulis untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan


            Pembimbing I                                                Pembimbing II


Veronika Genua, S.Pd, M. Hum                 Imelda Oliva Wisang, S.Pd, M. Pd NIPY : 1980 2001 185                                    NIPY : 1980 2009 385



Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Alexander Bala Gawen, S.Pd,M.Pd
NIPY : 1980 2002 220

LEMBAR PENGESAHAN

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI PUISI TERKENANG : MU KARYA SR. WILDA CIJ PADA SISWA KELAS VIII SMP                        NEGERI 1 MAUROLE                                                                                                 TAHUN AJARAN 2013/2013

TRIVONIA TEI                                                                                                     NIM: 2008220052

Dipertahankan Di Depan Panitia Penguji Skripsi                                         Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan                                                   Universitas Flores

            Hari                                        :
            Tanggal                                  :
            PANITIA PENGUJI            :
1.      .....................................
(Ketua Panitia)
2.      .....................................
(Sekretaris/Penguji)
3.      ......................................
(Penguji Utama)
4.      ......................................
(Anggota I)
5.      ......................................
(Anggota II)
(..................................................)

(..................................................)

(..................................................)

(..................................................)

(..................................................)


Mengesahkan

Dekan FKIP Universitas Flores




Dr. Pius Pampe, M. Hum
NIPY. 1980 88 052
Ketua Program Studi              Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia



Alexander Bala Gawen.,S.P.D, M. Pd
NIPY. 1980 2002 220

MOTTO

KESUKSESAN BUTUH KETABAHAN

                                                ( IVON )


















PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan terima kasih, ku persembahkan skripsi ini kepada:
1.      Tuhan sumber kekuatan.
2.      Yang tercinta bapak Petrus Setu dan mama Magdalena Mbu yang telah melahirkan dan membesarkan, mendidik dan membiayaiku dengan penuh kasih sayang.
3.      Kekasih Ku tercinta Nikolaus Moki yang telah mendukung moril maupun material hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
4.      Kakak ku Maria Goreti Kune yang telah memberikan banyak nasehat serta dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5.      Adik-adik ku Antonia Oka, Trisia Londa, Lydia Anita Reo, Emanuel Natalis serta ponaan ku Melan yang selalu memotivasi penulis.
6.      Teman-teman seperjuangan.
7.      Almamater ku tercinta Universitas Flores Ende.
8.      Agama, Bangsa dan Negara tercinta.





KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul Kemampuan Mengideentifikasi Puisi Terkenang: mu Karya Sr. Wilda CIJ Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Maurole.
Penulisan skripsi merupakan salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Flores. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai kesulitan, namun karena bantuan dari berbagai pihak semua kesulitan dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis patut mengucapkan limpah terima kasih kepada:
1.      Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Flores.
2.      Rektor dan Pembantu Rektor Universitas Flores.
3.      Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Flores.
4.      Ketua Program Studi dan Para Dosen yang telah membantu dan membekali penulis dengan berbagai ilmu yang berguna.
5.      Veronika Genua, S.Pd, M. Hum sebagai pembimbing I dan Imelda Oliva Wisang, S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing II yang dengan tekun dan penuh kesabaran membantu dan membimbing penulis.
6.      Bapak Desi Darius Ruru, S.Pd. Selaku kepala Sekolah SMP Negeri 1 Maurole yang telah menginkan penilis untuk melakukan penelitian.
7.      Semua pihak yang telah membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan oleh penulis demi menyempurnakan Sripsi ini.

                                                                           Ende, 01 November 2012

                                                                                       Penulis













DAFTAR ISI

111
 
HALAMAN JUDUL
1111
 
LEMBARAN PERSETUJUAN.............................................................................
11111
 
LEMBARAN PENGESAHAN...........................................................................
11111
 
MOTTO................................................................................................................
1111
 
PERSEMBAHAN...................................................................................................
11111
 
KATA PENGANTAR...........................................................................................
111111
 
DAFTAR ISI.....................................................................................................
111111
 
DAFTAR TABEL............................................................................................
ABSTRAK.............................................................................................................
111111
 
BAB I PENDAHULUAN
1.1.      
11111
 
AAAAA..............................................................................................
1.2.       AAAAA...........................................................................................
2222222
 
BAB II
2.2.1.
11111
 
ZZZ.......................................................................................................
2.2.2.
1111111
 
ZZZZ.................................................................................................
2.2.3. ZZZZ................................................................................................
BAB III
BAB IV TEMUAN
22
 
BAB V PENUTUP
1
 
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
1
 
LAMPIRAN.......................................................................................................
1
 
DAFTAR TABEL...............................................................................................
1
 
Tabel 1 Nama Subyek Sampel Dan Kode  Sampel 23.............................................
1
 
Tabel 2 Penskoran Butir Soal Per Item 25..........................................................

 
Tabel 3 Rekapitulasi Nilai 28...............................................................................
111111
 
1111
 
Tabel 4 Kualifikasih Nilai 28...............................................................................
Tabel 5 Frekuensi Nilai.......................................................................................






























 


BAB I                      
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, ada berbagai macam cara orang melakukan komunikasi dengan orang lain. Salah satunya dengan mengungkapkan isi hati dan ide atau gagasan pikiran tersebut melalui sastra. Sastra dianggap sebagai sebuah bidang kebudayaan manusia yang paling tua yang mendahului cabang-cabang kebudayaan lainnya. Sebelum adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian sudah lahir sebagai media ekspresi pengalaman estetik manusia berhadapan dengan alam sebagai penjelma keindahan (Teeuw, 2003:19).
Dalam menciptakan karya sastra, seorang pengarang perlu melihat sastra yang tepat untuk menuangkan pikiran, perasaan, pengetahuan dari keseluruhan peristiwa yang meliputinya. Kehidupan pengarang sangat tergantung pada keberadaan segala sesuatu di sekitarnya. Sebetulnya ia sedang menghadirkan kembali keseharian hidupnya di atas karya sastra. Realitas ini dituangkan menggunakan bahasa yang indah dan menarik.
Keindahan adalah sebuah aplikasi interesa dan incape. Interesa adalah pengaruh yang nyata dari Tuhan terhadap ciptaan kreatif seseorang sastrawan, sedangkan incape adalah pemahaman atau kekuatan melihat sesuatu dengan pikiran hati sebagai suatu pijakan, realitas dalam sastra berdasarkan kebenaran Tuhan, (Endaswara, 2003: 68).
Pencipta suatu karya sastra (puisi) oleh seorang penyair perlu melihat saat yang penting dan tepat untuk menuangkan pikiran, perasaan, pengetahuan dan seluruh peristiwa yang melengkapinya. Seorang penyair menuangkan seluruh peristiwa pengalaman, pikiran dan perasaannya dalam puisi, inilah yang disebut puisi bersifat nyata. Puisi bersifat nyata, sedangkan pikiran, pengetahuan, pengalaman dan perasaan bukanlah bersifat nyata karena dapat dilihat dan dinikmati oleh orang lain. Puisi merupakan salah satu karya sastra yang mengekspresikan pemikiran pengarang dan membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi dan susunan kata yang bermakna (Pradopo, 2001:106).
Puisi adalah  hasil renungan mendalam yang dilakukan oleh para penyair. Isinya pun harus diresapi secara mendalam agar bisa dipahami maknanya. Sebuah fakta diresapi dan direnungi hingga mendapat makna yang mendalam seperti yang dilakukan oleh Sr. Wilda, CIJ dalam puisinya yang berjudul Terkenang: Mu.
Menurut Surana, dkk, (1986: 28) bahwa, menurut jamannya puisi dibedakan antara puisi lama dengan puisi baru. Penggolongan ini jelas terlihat pada segi bentuk, isi, maupun unsur yang mempengaruhinya sangat kontrak. Puisi yang asli dan belum mendapat pengaruh dari puisi barat seperti pantun, gurindam, syair, bidal dan mantra digolongkan dalam puisi lama, sedangkan puisi-puisi yang muncul setelah adanya kontrak budaya dengan kesusastraan barat digolongkan ke dalam puisi modern seperti soneta dan sajak bebas.
Hakekat bahasa adalah mengungkapkan ide atau pikiran manusia. Ide atau pikiran manusia yang dikonkretkan lewat bahasa akan dapat dimengerti oleh orang lain, apabila ia sanggup untuk memahami maknanya. Ide yang dimaksudkan sering mengandung dualisme atas tanggapan makna, yaitu tanggapan makna tersirat dan makna tersurat atau konotatif, kita dituntut untuk mengandalkan asosiasi terhadap kemungkinan tenaga, pernyataan tersebut agar dapat mengalami makna. Hal ini merupakan kesulitan bagi para peminat sastra pada umumnya. Terutama dalam mengabstrasikan peristiwa atau kejadian yang dialami melalui proses imajinasi.
Bertitik tolak dari pemikiran di atas maka, berpendapat bahwa baik atau tidaknya sebuah karya sastra, dalam hal ini puisi sangat tergantung pada apresiasi yang diberikan oleh pembaca kepada karya yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan tuntunan kehidupan atau tidak hanya sebatas hiburan semata. Dengan kata lain bahwa pembaca dapat menentukan unsur-unsur estetik atau keindahan yang terdapat dalam karya sastra, khususnya puisi serta dapat memperoleh makna yang dapat dijadikan jawaban atas tantangan kehidupan peminat atau pembaca.
Dari beberapa pengertian dan kesimpulan di atas maka secara umum, para siswa SMP harus diberikan pengajaran seni yang bersifat apresiatif khususnya, siswa di SMP Negeri 1 Maurole. Pembelajaran apresiasi puisi sangat ditekankan pada keaktifan siswa. Untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi, maka guru perlu merancang dengan berbagai latihan yang terus menerus sehingga setiap siswa mampu mengerjakan secara tepat. Pendekatan pengajaran sastra diutamakan pada aspek kognitif, sejarah sastra dan pengajaran ragam karya sastra.
Apabila kenyataan di atas diabaikan maka, pelajaran mengapresiasi karya sastra di sekolah akan musnah begitu saja, lebih lanjut sebagai dasar pertimbangan, bahwa keterampilan mengapresiasi puisi mempunyai dampak positif terhadap siswa agar mampu berpikir kritis dan objektif, dengan demikian peningkatan mutu pengajaran mengapresiasi puisi di sekolah sangat diprioritaskan.
Pengajaran puisi di sekolah merupakan kekuatan yang menyebabkan siswa itu sadar akan dirinya sendiri dan dunia yang mengamati, mengagumi atau memberikan sesuatu atau secara singkat dapat dilakukan menjadikan seseorang menjadi lengkap sebagai manusia. Dengan demikian bahwa siswa SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013, telah mendapat materi mengapresiasi puisi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Dari latar belakang di atas penulis mengangkat judul: Kemampuan Siswa Kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengapresiasi Puisi Terkenang: Mu Karya Sr. Wilda, CIJ.






1.2         Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pemikiran ini adalah: Bagaimanakah Kemampuan Siswa Kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengapresiasi Puisi Terkenang: Mu Karya Sr. Wilda, CIJ?
1.3         Tujuan Penelitian
Berpedoman pada rumusan masalah tersebut di atas, peneliti mengadakan penelitian pada siswa kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dengan tujuan sebagai berikut.
1.3.1   Tujuan Umum
Untuk membangkitkan penghargaan bahwa sastra adalah suatu sarana untuk meneruskan kebudayaan kepada generasi mendatang yaitu mengapresiasi puisi dan pembelajaran materi puisi.
1.3.2   Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan Kemampuan  Siswa Kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengapresiasi Puisi Terkenang: mu Karya Sr. Wilda, CIJ
 1.4 Manfaat Penelitian
1.3.3    Manfaat Teoretis
Secara teoretis, manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca mengenal aspek yang perlu dinilai dalam pembelajaran di kelas.
1.3.4    Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk pihak-pihak berikut ini:
1.      Bagi Guru Mata Pelajaran
Memberikan kontribusi Kepada Setiap Guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Flores (ENDE) tentang mengapresiasi sebuah karya sastra sebagai bahan ajar sastra Indonesia untuk diajarkan kepada siswa dengan harapan siswa mudah memahami sastra yang berasal dari latar budaya sendiri.
2.      Bagi Peneliti
Sebagai bahan referensi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan mengapresiasi puisi lewat pembelajaran apresiasi puisi.
3.      Bagi Siswa
Menumbuhkan adanya kesadaran bahwa dengan belajar bersama atau bekerja sama dengan orang lain dapat meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang positif.
4.      Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur atau referensi tambahan yang dapat dibaca apabila ada peneliti yang meneliti tentang sastra.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI

2.1  Kajian Pustaka
Beberapa kajian terdahulu yang dianggap relefan dengan peneliti ini, Lumba (2004) tentang Analisis Struktur Kumpulan Puisi Buah Rindu Karya Amir Hamzah. Masalah yang diangkat adalah Struktur Puisi Buah Rindu Karya Amir Hamzah dengan menggunakan teori Struktur puisi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa puisi Buah Rindu Karya Amir Hamzah merupakan bentuk puisi terikat dengan rima, irama, sehingga menimbulkan keindahan serta memiliki makna yang mengandung keindahan dan kedekatan diri terhadap Tuhan.
Sage (2005), dengan judul Analisis Struktur dan Nilai-nilai Patriotisme Puisi-puisi Chairil Anwar Angkatan ’45. Masalah yang diteliti adalah Struktur dan Nilai-nilai Patriotisme Puisi-puisi Chairil Anwar Angkatan ’45. Hasil yang ditemukan berupa struktur puisi yang berisikan tema, amanat, rima dan kesan. Tema berisikan puisi-puisi Chairil Anwar, amanat yakni memberikan pesan kepada pembaca agar mengenang jasa-jasa proklamator kita. Rima yang terdapat pada puisi Chairil Anwar rima ansonansi, aliterasi. Kesannya, terharu, sedih dan bangga.
Sahuda (2009) tentang Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa Kelas VIII SLTP Mutmainah Ende Tahun Ajaran 2009/2010. Masalah yang diteliti adalah kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu memahami dan mengapresiasi puisi dengan mencapai 85, 29% dengan kategori baik.
Usman (2009) tentang Kemampuan Mengapresiasi Struktur Puisi “Lonceng-lonceng Berkelanangan” Karya W. S Rendra Pada Siswa SMPK Paladhya Waiwerang Tahun Ajaran 2009/2010. Masalah yang diteliti adalah kemampuan mengapresiasi struktur fisik dan struktur batin puisi. Hasil penetian menunjukkan siswa mampu mengapresiasi struktur puisi.
Sarmento (2010), tentang Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa kelas IV SDN Ende 5 Tahun Ajaran 2009/2010. Masalah yang diteliti kemampuan mengapresiasi puisi. Hasil penelitian menunjukkan siswa mampu mengapresiasi puisi.
Penelitian tersebut akan dijadikan bahan kajian karena ada hubungan kesamaan seperti rima, irama dan makna puisi (tema, amanat, nada) dengan kemampuan siswa kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengapresiasi puisi Terkenang: Mu karya Sr. Wilda, CIJ.
2.2. Konsep
2.2.1    Puisi
Kata puisi (Inggris: Poem, Poetry) berasal dari bahasa Yunani yang juga bahasa Latin yaitu piotes yang berarti pembangunan, pembetukan atau pembuat. Sedangkan kata poiotes itu terbentuk dari kata Peieo / poie yang berarti menyebabkan, menimbul dan menyair (Milgana, 1955: 147) puisi menurut lama yaitu karangan yang terikat oleh (1) banyaknya baris dalam tiap bait : (2) banyaknya kata dalam tiap baris (3) banyaknya suku kata dalam tiap baris : (4) rima (5) irama (Soedarmo: 1984: 51). Puisi menurut pengertian baru, yaitu karangan yang tidak terikat. Di sini para penyair dapat menulis dan mengkombinasikan sarana-sarana keputusan yang disukainya, yang penting saran yang dipilih itu dapat mengekspresikan pengalaman jiwanya (Jassin, 1978 : 136) puisi adalah pengucapan dengan perasaan (Jassin, 1964 : 54).
Puisi adalah bentuk kata termasuk bentukan-bentukan fonetisnya yang dibangun dengan mendasarkan diri pada bunyi-bunyi kata itu, karenanya berhadapan dengan puisi para pembaca tidak hanya mendapatkan konfigurasi bunyi yang membawa arti tetapi juga mendapatkan potensinya dalam menimbulkan efek-efek estetis seperti rima dan ritme (Sayuti, 2003 : 101) sampai disini ada puisi (1) buah.
Menurut Pradopo (2001: 97), bahwa puisi ialah karangan terikat berarti puisi itu terikat oleh aturan-aturan yang ketat. Akan tetapi pada waktu sekarang para penyair berusaha untuk melepaskan diri dari aturan yang ketat itu. Dengan demikian, terjadilah apa yang disebut dengan karya bebas. Sesungguhnya sajak itu bebas? sajak tetap tidak bebas tetapi yang mengikatnya adalah hakikatnya sendiri, bukan aturan yang ditentukan oleh penyair yang membuat masyarakat terdahulu.
2.2.2 Mengapresiasi Ciri-ciri Umum Puisi
Puisi dapat  didefinisikan sebagai seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujud dan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreatifitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain kedalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala ‘keanehan’ yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu ‘pemadatan kata’. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bermacam-macam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Dibeberapa daerah di Indonesia puisi juga sering di nyanyikan dalam bentuk pantun. mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
2.3  Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori apresiasi puisi atau mengidentifikasi puisi (Antara, 1988: 9). Teori ini mengemukakan keberhasilan pengajaran puisi harus didasarkan atas tahap-tahap yang terdapat dalam pengajaran sastra. Tahap apresiasi yang dipakai sebagai patokan pengajaran pembinaan sastra adalah:
1.    Tahap Penikmatan
Siswa diajak menikmati puisi secara agak pasif yaitu, menonton, mendengarkan sehingga timbul rasa puas, dan rasa senang pada diri sendiri.
2.    Tahap Penghargaan
Siswa diajak untuk setengah aktif yaitu, bagaimana menimbulkan rasa kekaguman dan rasa senang. Pemberian rasa puas, kekaguman dan puasnya itu kepada karya puisi tersebut. Apa sebabnya ? Misalnya : karena baik, bernilai, bermanfaat atau telah menyusup di dalam diri mereka.
3.    Tahap Pemahaman
Rasa itu ikut memiliki kemudian diteruskan dengan tahap memahami, dan mengartikannya. Pemahaman itu ditekankan kepada pemahaman unsur intrinsik dan ekstrinsik wacana puisi itu.

4.        Tahap Penghayatan
Tumbuh rasa pemahaman intrinsik dan ekstrinsik puisi itu menimbulkan menghayati dari aspek terkecil dari puisi itu misalnya: tema, bentuk, otografi, menganalisis, memparafrasikan dan diskusi.
5.        Tahap Implikasi
Penguasaan terhadap empat tahap di atas akan membuahkan terciptanya sebuah kreatifitas.
Ada beberapa ciri-ciri puisi yang harus diketahui
1.         Ciri-ciri Puisi Lama:
1)        Anonim (pengarangnya tidak diketahui)
2)        Terikat jumlah baris, rima, dan irama
3)        Merupakan kesusastraan lisan
4)        Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise
5)        Isinya fantastis dan istanaentris
2.         Ciri-ciri Puisi Baru:
1)        Pengarangnya diketahui
2)        Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama
3)        Berkembang secara lisan dan tertulis
4)        Gaya bahasanya dinamis (berubah-ubah)
5)        Isinya tentang kehidupan pada umumnya


2.3.1  Kegiatan Mengapresiasi Ciri-ciri Umum Puisi
Kegiatan mengapresiasi ciri-ciri umum puisi dapat dikelompokkan atas:
a)    Kegiatan mengapresiasi ciri-ciri umum puisi secara langsung
Dalam jenis kegiatan ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan agar dapat memahami, menikmati, menghargai, dan menilai karya sastra secara tepat. Kegiatan mengidentifikasi langsung meliputi:
1.        Membaca puisi
2.        Mendengarkan puisi yang dibacakan
3.        Memahami unsur-unsur yang ada di dalam puisi
b)   Kegiatan mengapresiasi ciri-ciri umum puisi secara tidak langsung
Kegiatan mengapresiasi ciri-ciri umum puisi secara tidak langsung merupakan kegiatan penunjang bagi kegiatan mengapresiasi ciri-ciri umum puisi langsung. Jenis kegiatan ini seperti, membaca teori sastra, membaca sejarah sastra, membaca kritik sastra, dan membaca esay sastra (Djoko, 1980 : 10 - 13).
2.3.2  Unsur-unsur Puisi
Berikut ini merupakan beberapa pendapat mengenai unsur-unsur puisi:
(1)      Richards (dalam Tarigan, 1986) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari (1) hakikat puisi yang melipuiti tema (sense), rasa (feeling), amanat (intention), nada (tone), serta (2) metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan rima.
(2)      Waluyo (1987) yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang.
(3)      Altenberg dan Lewis (dalam Badrun, 1989:6), meskipun tidak menyatakan secara jelas tentang unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya (1) sifat puisi, (2) bahasa puisi: diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, (3) bentuk: nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, (4) isi: narasi, emosi, dan tema.
(4)      Hartoko (dalam Waluyo, 1987:27) menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi.
(5)      Meyer menyebutkan unsur puisi meliputi (1) diksi, (2) imajeri, (3) bahasa kiasan, (4) simbol, (5) bunyi, (6) ritme, (7) bentuk (Badrun, 1989:6).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi meliputi (1) tema, (2) nada, (3) rasa, (4) amanat, (5) diksi, (6) imaji, (7) bahasa figuratif, (8) kata konkret, (9) ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut pendapat Richards dan Waluyo dapat dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan amanat) dan struktur fisik puisi (diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima).

2.3.3   Struktur fisik puisi
Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut.
(1)     Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2)     Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Geoffrey (dalam Waluyo, 1987:68-69) menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami 9 (sembilan) aspek penyimpangan, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek, penggunaan register (ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu), penyimpangan historis (penggunaan kata-kata kuno), dan penyimpangan grafologis (penggunaan kapital hingga titik).
(3)     Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
(4)     Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan.
(5)     Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan /meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapun macam-macam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
(6)     Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik diawal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi), misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya (Waluyo, 187:92), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.
2.3.4    Struktur Batin Puisi
Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut.
(1)          Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(2)          Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3)          Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca.
(4)          Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari  sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.













BAB III
METODE PENELITIAN

3.1    Pendekatan Penelitian
Ada dua jenis pendekatan dalam penelitian, yakni penelitian kuantitatif  yaitu pendekatan yang berpijak pada logika deduktif  yang mengedepankan angka-angka yang teruji, terukur dan teramati, dan pendekatan kualitatif  yaitu pendekatan yang berpijak pada logika induktif dengan menggunakan kata-kata verbal.
Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang berpijak pada logika deduktif yang mengedepankan angka-angka teruji, terukur dan teramati.
3.2    Data dan Sumber Data
3.2.1        Datas
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tulis, yaitu data yang diambil dari hasil pekerjaan siswa tentang mengapresiasi puisi Terkenang: mu Karya Sr. Wilda, CIJ.
3.2.2        Sumber Data
Untuk keperluan penelitian ini, data diperoleh dari dua sumber data yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data yaitu siswa kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013, sebanyak 33 orang siswa. Data sekunder diperoleh dari guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan sumber lain yang mendukung.
3.3    Metode, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
3.3.1        Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data di lapangan adalah metode tes.
3.3.2   Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data di lapangan yakni dengan menggunakan teknik pedoman tes, dan tes yang dilakukan adalah tes dalam bentuk pilihan ganda, yang terdiri dari 20 butir soal dengan penilaiannya sebagai berikut. Setiap soal yang dijawab benar diberi skor 10 sedangkan jawaban yang salah diberi 0.
Setelah data dianalisis kemudian data tersebut disajikan dengan menggunakan teknik formal dan informal. Teknik formal menggunakan angka-angka untuk membuktikan kebenaran dampak pembelajaran terhadap kemampuan mengapresiasi puisi. Angka-angka ini kemudian dinarasikan dengan menggunakan teknik informal. Jadi teknik informal adalah penggambaran analisis data dampak pembelajaran puisi dan proses pembelajaran dengan kata-kata, yang  terdapat dalam puisi Terkenang: Mu karya Sr. Wilda, CIJ.



3.3.3   Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Analisis statistik adalah suatu cara untuk menghitung data kuantitatif untuk mendapatkan rata-rata yang menggambarkan tingkat kemampuan penguasaan dengan menerapkan metode mengapresiasi puisi.
Ukuran tingkat penguasaan dapat diuji dengan rumus, (Faisal: 1989; Arikunto, 2002: 266).
M= ∑ ( Æ’ × x )
             n
Keterangan :
x = Besarnya nilai berturut
Æ’ = Frekuensi
∑ = Jumlah keseluruhan
n = Banyaknya siswa
3.3.4        Teknik Penyajian Data
Teknik penyajian data yang digunakan adalah teknik formal yaitu dengan menggunakan angka-angka.
                                           





BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan
Berdasarkan temuan, maka berikut ini akan dijelaskan Kemampuan pada Siswa Kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam  Mengapresiasi Puisi Terkenang: mu Karya Sr. Wilda, CIJ. Sebelum membahas hasil temuan, terlebih dahulu peneliti memberi nomor kode pada setiap siswa yang dijadikan sampel seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1
            Data Siswa Responden
NO
NAMA
KODE

1.
Annisa Juwia Nina
AJN
2.
Adrianus Tasrin Rego
ATR
3.
Agustina Cantika Mboru
ACM
4.
Anastasia Timbu
AT
5.
Alvianus Meka
AM
6.
Cornelia Atrin Benge
CAB
7.
Emiliana Trisiana Kapi
ETK
8.
Efraim Simon Parman
ESP
9.
Fiktorianus Albertus Falo
FAF
10.
Gregorius Agung Paga
GAP
11.
Hendrikus Puli
HP
12.
Intan Rukmala Sari
IRS
13.
Ice Trisnawati Nitu
ITN
14.
Irenius Wolo Balu
IWB
15.
Muhamad Sedi
MS
16.
Meldiana Viani Padi
MVP
17.
Maria Yosefin Paceli
MYP
18.
Maria Yosephine Giolie Jama Namang
MYGJN
19.
Mario Abdonsius Sado
MAS
20.
Maria Susanti Segu
MSS
21.
Maria Theresia Gau Gapo
MTGG
22.
Merlliana Kristina Dhoti
MKD
23.
Maria Etrisna Resi
MER
24.
Melania Sofia Panda
MSP
25.
Natalia Pia
NP
26.
Oktavianus Nusa
ON
27.
Oskarius Oliver Sale
OOS
28.
Priskasiana Giwa
PG
29.
Rofinus Erdan Wero
REW
30.
Rikardus Koli Palu
RKP
31.
Sardianus Dedu
SD
32.
Samsudin Setu
SS
33.
Yasinta Lawi
YL

Sebelum peneliti menganalisis hasil tes kemampuan siswa kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengapresiasi puisi Terkenang: mu karya Sr. Wilda, CIJ maka terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar selama 2 kali pertemuan tentang mengapresiasi puisi. Selanjutnya peneliti memberikan tes dalam bentuk pilihan ganda dikerjakan secara individu. Siswa yang diteliti sebanyak 33 orang. Hasil tes dalam bentuk pilihan ganda tersebut akan dianalisis untuk mengetahui Kemampuan Siswa Kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengapresiasi Puisi Terkenang: mu karya Sr. Wilda, CIJ.




Adapun langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam pembelajaran mengapresiasi puisi yaitu:
1.      Tahap Pertama
Sebelum peneliti mengemukakan masalah yang akan dikerjakan oleh siswa, peneliti menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam mengapresiasi puisi. Selanjutnya, peneliti membagikan LKS yang di dalamnya terdapat puisi Terkenang: mu karya Sr. Wilda, CIJ dan siswa diberi waktu beberapa menit untuk membacakan puisi tersebut.
2.      Tahap Kedua
Pada tahap ini peneliti mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Permasalahannya atau pertanyaan tersebut berupa tugas untuk menentukan tema, amanat, nada dan suasana dalam puisi tersebut.
3.      Tahap Ketiga
Pada tahap tiga ini siswa menetapkan hipotesis atau praduga jawaban untuk dikaji lebih lanjut. Hipotesis yang ditetapkan ini berkaitan dengan permasalahan yang diajukan oleh peneliti.
4.      Tahap Keempat
Pada tahap ini siswa mengapresiasi beberapa kemungkinan jawaban atau menarik kesimpulan. Selanjutnya peneliti mengumpulkan pekerjaan siswa untuk menjawab permasalahan yang diajukan oleh peneliti dengan menyuruh siswa untuk menentukan tema, amanat, nada dan suasana dalam puisi. Agar seluruh siswa yang ada di dalam kelas terlibat untuk memecahkan masalah tersebut, maka setiap siswa mendapat giliran untuk memberikan alasan atas hasil pekerjaannya. Dengan demikian siswa diarahkan untuk menjawab permasalahan tersebut.
5.      Tahap Kelima
Pada tahap ini peneliti membimbing siswa untuk merumuskan dan menemukan sendiri tentang pembelajaran materi mengapresiasi puisi berdasarkan fakta-fakta atas jawaban tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan komentar dan penjelasan tentang hasil temuan siswa dan menjelaskan kembali bagaimana menentukan tema, amanat, nada dan suasana dalam puisi sehingga masalah tersebut dapat terjawab.
Beberapa kriteria dalam memberikan penilaian atau skor terhadap hasil tes antara lain, nilai setiap soal jika benar diberi nilai 10 dan yang salah diberikan nol 0. Hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi Terkenang: mu Karya Sr. Wilda, CIJ dapat dilihat pada tabel Daftar Nilai Tes Prestasi dibawah ini














TABEL 2
















Tabel di atas merupakan skor perolehan nilai dari 33 sampel dari 20 nomor soal dengan skor: bagi yang menjawab benar diberi skor sepuluh (10) dan bagi yang menjawab salah diberi skor nol (0). Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh adalah (5.0), (5.5), (6.0), (6.5), (7.0), (7.5), (8.0), (8.5), (9.0) dan (9.5), dengan rumus (Faisal : 1989 ; Arikunto, 2002 : 266):
M= ∑ ( Æ’×x
            n
keterangan:
x : besarnya nilai berturut-turut
Æ’: frekuensi
∑: jumlah keseluruhan
n: banyaknya siswa.
Dilihat dari hasil tes pada tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah presentase siswa yang menjawab benar untuk setiap soal adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 1 sebanyak 28 orang atau sebanyak 8,48%
2.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 2 sebanyak 28 orang atau sebanyak 8,48%
3.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 3 sebanyak 26 orang atau sebanyak 7,87%
4.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 4 sebanyak 25 orang atau sebanyak 7,57%
5.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 5 sebanyak 20 orang atau  sebanyak 6,61%
6.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 6 sebanyak 24 orang atau sebanyak 7,27%
7.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 7 sebanyak 23 orang atau sebanyak 6,97%
8.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 8 sebanyak 23 orang atau sebanyak 6,97%
9.      Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 9 sebanyak 17 orang atau sebanyak 5,15%
10.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 10 sebanyak 24 orang atau sebanyak 7,27%
11.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 11 sebanyak 25 orang atau sebanyak 7,57%
12.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 12 sebanyak 25 orang atau sebanyak 7,57%
13.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 13 sebanyak 19 orang atau sebanyak 5,75%
14.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 14 sebanyak 11 orang atau sebanyak 3,33%
15.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 15 sebanyak 18 orang atau sebanyak 5,45%
16.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 16 sebanyak 19 orang atau sebanyak 5,75%
17.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 17 sebanyak 24 orang atau sebanyak 7,27%
18.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 18 sebanyak 32 orang atau sebanyak 9,69%
19.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 19 sebanyak 29 orang atau sebanyak 8,78%
20.  Jumlah siswa yang menjawab benar soal nomor 20 sebanyak 31 orang atau sebanyak 9,39%
Rata-rata presentase yang dicapai siswa yang menjawab benar berdasarkan hasil tes pada tabel 2 tersebut di atas dapatlah diketahui bahwa jumlah dan presentase siswa yang menjawab salah adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 1 sebanyak 5 orang atau sebanyak 1,51%
2.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 2 sebanyak 5 orang atau sebanyak 1,51%
3.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 3 sebanyak 7 orang atau sebanyak 2,12%
4.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 4 sebanyak 8 orang atau sebanyak 2,42%
5.      Jumlah  siswa yang menjawab salah soal nomor 5 sebanyak 13 orang atau sebanyak 3,93%
6.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 6 sebanyak 9 orang atau sebanyak 2,72%
7.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 7 sebanyak 10 orang atau sebanyak 3,03%
8.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 8 sebanyak 10 orang atau sebanyak 3,03%
9.      Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 9 sebanyak 16 orang atau sebanyak 4,84%
10.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 10 sebanyak 9 orang atau sebanyak 2,72%
11.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 11 sebanyak 8 orang atau sebanyak 2,42%
12.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 12 sebanyak 8 orang atau sebanyak 2,42%
13.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 13 sebanyak 14 orang atau sebanyak 4,24%
14.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 14 sebanyak 22 orang atau sebanyak 6,67%
15.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 15 sebanyak 15 orang atau sebanyak 4,54%
16.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 16 sebanyak 14 orang atau sebanyak 4,24%
17.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 17 sebanyak 9 orang atau sebanyak 2,72%
18.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 18 sebanyak 1 orang atau sebanyak 0,30%
19.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 19 sebanyak 4 orang atau sebanyak 1,21%
20.  Jumlah siswa yang menjawab salah soal nomor 20 sebanyak 2 orang atau sebanyak 0,06%
Dilihat dari Kemampuan Siswa Kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Mengapresiasi Puisi Terkenang: mu Karya Sr. Wilda, CIJ terutama pada 33 orang siswa sampel yang mampuh menjawab benar dan yang masih menjawab salah pada item pertanyaan yang diajukan, maka dapat dilihat pada tabel 3 (tiga) daftar perolehan nilai berdasarkan hasil tes dibawah ini:
Tabel 3
Daftar Perolehan Nilai Berdasarkan Hasil Tes.

X

Æ’

Æ’×x

9.5
1
     9.5
9.0
3
27
8.5
1
      8.5
8.0
4
32
7.5
5
    37.5
7.0
8
56
6.5
4
26   
6.0
2
12
5.5
4
22
5.0
1
     5.0
Jumlah
33
235.5

                                 M= ∑ ( Æ’×x )
                                              n
                                 M= 235.5                                                                                                            
                                           33      
                                     = 7.136
4.2. Pembahasan
Dari hasil di atas maka peneliti menganalisisnya sebagai berikut:
1.      Siswa yang berhasil adalah siswa yang mendapat nilai 6.0 ke atas. Hal ini berarti siswa tersebut mampu mengapresiasi puisi Terkenang: mu karya Sr. Wilda, CIJ.
2.      Siswa yang kurang mampu adalah siswa yang mendapat nilai 5.5 ke bawah. Hal ini berarti siswa tersebut kurang mampu dalam mengapresiasi puisi Terkenang: mu karya Sr. Wilda, CIJ.
Siswa yang mengikuti tes berjumlah 33 orang dengan standar nilai terendah 5.0 dan nilai tertinggi 9.5. Siswa yang mampu sebanyak 27 orang dan siswa yang tidak mampu sebanyak 6 orang. Sesuai data yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat menentukan presentase keberhasilan dan kegagalan siswa sampel.
Peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui presentase keberhasilan siswa.
= jumlah siswa yang berhasil × 100%
       Jumlah siswa sampel

= 27 × 100 %
   33
= 81.81 %
2.      Untuk mengetahui presentase kegagalan siswa yakni:
= jumlah siswa yang gagal × 100 %
      Jumlah siswa sampel
= 6 × 100 %
   33
= 18.18 %
Untuk lebih memperjelas presentase keberhasilan dan kegagalan siswa sampel, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4
Presentase Keberhasilan dan Kegagalan Siswa
No
Mampu / Kurang Mampu
Jumlah Siswa
Presentase

1.
Siswa yang mampu
27
81.81%
2.
Siswa yang kurang mampu
  6
18.18%

Berdasarkan analisis di atas dapat dikatakan bahwa siswa kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole Tahun Ajaran 2012/2013 mampu dalam memahami dan mengapresiasi puisi Terkenang: mu Karya Sr. Wilda, CIJ dengan presentase 81.81% sebanyak 27 orang dengan nilai tertinggi 9.5, sedangkan yang kurang mampu hanya 18.18% sebanyak 6 orang dengan nilai terendah 5.0.



4.3. Interprestasi Data
Dengan perolehan data ini dapat diketahui faktor-faktor yang memotivasi siswa yang mampu berjumlah 27 orang sehingga mencapai presentase yang baik yaitu 81.81% karena sering diberi latihan dan bimbingan tes. Pengajaran mengapresiasi puisi diberikan sesuai program kurikulum yang berlaku. Pada umumnya siswa kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole selalu mengikuti pelajaran sastra (puisi) karena guru sering mengarahkan mereka untuk lebih banyak berlatih misalnya membuat puisi, membaca puisi, berdeklamasi dan mendramatisasi puisi serta memaknai puisi.
Bagi siswa yang belum mampu berjumlah 6 orang dengan tingkat keberhasilan 18.18% ditemukan alasan karena kurang perhatian, kesehatan terganggu karena itu, ditempuh jalan keluar dengan cara memberikan tugas-tugas tambahan, pengayaan, latihan secara terus menerus dalam membuat puisi dan memaknai puisi.
                                    








BAB V
PENUTUP

Berdasarkan temuan dan pembahasan pada bab IV maka pada bab ini akan dikemukan simpulan dan saran sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Siswa kelas VIII/A SMP Negeri 1 Maurole mampu memahami dan mengapresiasi puisi. Hal ini ditunjukkan melalui hasil analisis data siswa yang mampu mencapai 81,81% yang dikategorikan baik.

5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.      Bagi Siswa
Harus selalu berpartisipasi aktif dengan berusaha untuk kreatif melalui kegiatan-kegiatan membaca puisi baik pembelajaran di kelas maupun di luar kelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas diri.



2.      Bagi Sekolah
Harus dapat menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang lengkap agar dapat menunjang prestasi belajar siswa, khususnya pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
3.      Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Harus mempersiapkan diri secara matang dan menguasai materi Bahasa dan Sastra Indonesia pada umumnya dan hendaknya lebih luwes dalam pembelajaran di kelas, menggunakan berbagai metode yang menunjang.
4.      Bagi Orang Tua
Orang tua harus selalu memperhatikan segala kebutuhan dan perlengkapan anaknya buku-buku yang dapat menunjang kemampuan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.










DAFTAR PUSTAKA

Antara, I. G. P. 1988. Acuan Pengajaran Puisi. Denpasar: Kayu mas.
Arikunto,S.2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.   
Badudu, J.S. dkk 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Darmono, Supardi Djoko. 1980. Sastra di Sekolah Menengah. Jakarta: Budaya Jaya

Endaswara. 2003. Metode Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori dan Ablikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Fanamic, Z. 2001. Telaah Sastra. Yogjakarta: IKIP Muhamadya Press.
Hasanudin , W. S. 2001. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta : Gramedia.
Jassin, H.B 1968. Charil Anwar Pelopor Angkatan 45. Jakarta : Gunung Agung. 1976. Angkatan 66 prosa dan puisi.Jakarta : Gunung Agung.

Keraf, G . 1981 . Diksi dan Gaya Bahasa . Ende : Nusa Indah.
Lumba, S. K. Imelda. 2004. Analisis Struktur Kumpulan Puisi Buah Rindu Amir Hamzah.( Skripsi) Ende: PBSI. FKIP Uniflor

Mantero, Yosep . 2008 . Unsur Diksi dan Persajakan Dalam Kumpulan Puisi Serumpun Madah di Pintu Janji Karya Sr. Wilda. (i) . (Skripsi) Ende: PBSI. FKIP. Uniflor

Pakeda , M . Pulubuhu Y . P . 1993 Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar  Umum Ende Nusa Indah.

Poedjoesoe Darmo, Soepomo. 1979. Komponen Tutur Sebuah Makalah Dalam Seminar Masyarakat Linguistik Indonesia Tanggal 22 Sampai 24 Maret 1979 di Yogyakarta. Yogyakarta Pustaka Jaya.

Pradopo R. D . Dkk. 2001. Puisi . Jakarta : Universitas Terbuka 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

 Ratna, K. N. 2004 . Teori dan Teknik Penulisan Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sage, Kristina.  2006. Analisis Struktur Nilai Yang Terkandung Dalam Puisi Chairil Anwar. ( Skripsi ) Ende: PBSI. FKIP. Uniflor

Sahuda. 2009. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa Kelas VIII SLTP Mutmainah Ende Tahun Ajaran 2009/2010. ( Skripsi ) Ende: PBSI. FKIP. Uniflor

Sarmento, Aurora.2010. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa Kelas IV SDN Ende 5 Tahun Ajaran 2009/2010. ( Skripsi ) Ende: PBSI. FKIP. Uniflor

Sayuki S. A . 2002. Berkenalan Dengan Puisi Yogyakarta : Garma Media. 2005 Taufik Ismail Karya Dan Dunianya. Jakarta ; PT . Grasindo.

Surana, F.X dkk 1986. Himpunan Materi Seni Sastra. Solo : Tiga Serangkai.
Sr. Wilda , (i) . 2007 . Serumpun Madah Di Pintu Janji . Malang : Karmelindo
Susanto . S. Sn. http. WWW. Bangka Belitung. Prof . co.id. (akses 20 oktober 2010 ).

Tarigan, 1986. Prinsp-prinsip Dasar Sastra. Bandung

Teeuw , A . 2003 . Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta : Pustaka Jaya
Tjayono, T. 1998. Sastra Indonesia Pengantar Teori Apresiasi. Ende : Nusa Indah.

Usman, Farida. 2009. Kemampuan Mengapresiasi Struktur Puisi Lonceng-lonceng Berkelenangan Karya W. S. Rendra Pada Siswa SMPK Phaladhya Waiwerang Flores Timur Tahun Ajaran 2009/2010. ( Skripsi ) Ende: PBSI. FKIP. Uniflor

Waluyo, J. Herman. 1997. Apresiasi Puisi. Yogyakarta: Kanisius.







INSTRUMEN PENILAIAN (1)
TES KEMAMPUAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MAUROLE TAHUN AJARAN 2012/2013
A.    IDENTITAS SISWA
1.      Nama                     :
2.      Kelas                     :
3.      Tanda tangan        :          
B.     PETUNJUK
1.      Bacalah dengan teliti soal-soal dibawah ini!
2.      Dikerjakan sesuai dengan jawaban!
Puisi Terkenang: mu
Oleh: Sr. Wilda
Aku terkenang : mu
Ketika ruang ini keburu kosong
Sajak-sajak sakti yang kueja segera
Telah menoreh cerita purba
Sebab setiap aku memulai
Aku telah mengurungmu
Pada celah kembara
Aku terkenang :mu
Bayang yang merunduk
Tenang rebah di batas jarak
Yang kerap menjauh
Dari tatapanku yang kian hilang.




C.       Soal!
1.      Apa tema dari puisi di atas?
a.      Penantian
b.      Mengenang kembali masa lalu.
c.         Persahabatan
d.      pendidikan
2.      Apa arti dari ungkapan “sajak-sajak sakti yang kuejah”?
a.      Ungkapan-ungkapan firman tuhan.
b.      Merangkai sebuah puisi.
c.       Menulis karangan masa lalu.
d.      Persahabatan
3.      Perulangan utuh terdapat pada kata?
a.      Aku.
b.      Sajak-sajak.
c.       Mu.
d.      Cerita.
4.      Nilai apa yang terkandung pada puisi diatas?
a.      Nilai sosial.
b.      Nilai religi.
c.       Nilai budaya
d.      Nilai ekonomi.



5.      Puisi di atas menggambarkan suasana?
a.      Suasana hening.
b.      Suasana gembira
c.       Suasana kacau
d.      Suasana duka
6.      Apa pesan-pesan yang disampaikan dalam puisi diatas?
a.      Hidup adalah suatu pilihan.
b.      Damai yang membahagiakan.
c.       Teman adalah keluarga.
d.      Mengenang akan masa lalu.
7.      Bunyi yang paling dominan menurut anda pada puisi diatas adalah?
a.      Vokal a
b.      Vokal e
c.       Vokal i
d.      Vokal u
8.      Apa keistimewaan dari puisi “Terkenang : mu”?
a.      Masa lalu tidak akan dilupakan.
b.      Mengenang akan masa lalu.
c.       Mengenang akan teman baik.
d.      Mengenang akan keluarga.
9.      Apa yang kita perlu teladani dari puisi “Terkenang : mu” diatas?
a.      Menjadi orang lain.
b.      Menjadi diri sendiri.
c.       Menjadi teman.
d.      Mengenang akan keluarga.
10.  Majas yang terkandung dalam ungkapan “Sajak-sajak sakti yang ku ejah” adalah majas?
a.      Majas pertentangan.
b.      Majas perulangan.
c.       Majas perbandingan.
d.      Majas personifikasi.
11.  Bayang yang merunduk” Ungkapan ini merupakan citraan?
a.      Citraan gerak.
b.      Citraan penglihatan.
c.       Citraan pengecapan.
d.      Citraan rabaan.
12.  Arti ungkapan “Sebab setiap aku memulai,aku telah mengurung mu” merupakan citraan?
a.      Citraan pendengaran.
b.      Citraan gerak.
c.       Citraan penciuman.
d.      Citraan rabaan
13.  Suasana yang tercipta dalam ungkapan “Tenang rebah di batas jarak yang telah menjauh”? menggambarkan suasana?
a.      Suasana tenang, hening.
b.      Suasana gembira.
c.       Suasana bahagia.
d.      Suasana terharu.
14.  Perulangan kata sajak merupakan rima...?
a.      Rima awal.
b.      Rima depan.
c.       Rima tengah.
d.      Rima akhir.
15.  Apa maksud dari ungkapan “Sebab setiap aku memulai aku telah mengurung mu”?
a.      Cita-cita yang belum tercapai.
b.      Mengenang akan masa lalu.
c.       Mengenang akan arti persahabatan.
d.      Tercapainya suatu cita-cita.
16.  Dari puisi di atas manakah yang termasuk citraan penglihatan?
a.      Dari tatapanku yang kian hilang
b.      Sajak-sajak sakti yang kueja segera
c.       Telah menoreh cerita purba
d.      Aku terkenang: mu
17.  Jelaskan apa arti dari ungkapan “ yang kerap menjauh “?
a.       Mengenang seseorang.
b.      Sesuatu yang telah menjauh.
c.       Merangkai sebuah puisi.
d.      Menjadi orang lain.
18.  Bunyi yang paling dominan menurut anda yang terdapat dalam ungkapan “sajak-sajak sakti yang kueja segera”?
a.      Vokal e
b.      Vokal s
c.       Vokal a
d.      Vokal g
19.  Dari unkapan “ketika ruang ini keburu kosong” merupakan citraan?
a.      Citraan gerak.
b.      Citraan rabaan
c.       Citraan penglihatan
d.      Citraan penciuman.
20.  Siapakah “Aku” yang terdapat dalam puisi “Terkenang: mu”?
a.      Mereka.
b.      Orang-orang
c.       Pengarang (Sr. Wilda, CIJ)
d.      Teman lama.







KUNCI JAWABAN
1.
B

6.
A

11.
B

16.
A
2.
B

7.
A

12.
B

17.
B
3.
B

8.
A

13.
A

18.
C
4.
B

9.
B

14.
C

19.
C
5.
A

10.
B

15.
B

20.
C