RAKYAT
SUDAH MUAK DENGAN KEBUSUKAN!
Sepertinya
apa yang ada di dalam gedung Senayan, Jakarta, di mana para wakil rakyat kita
berkantor, terdapat banyak misteri. Maksudnya, apapun kasus ada di sana. Mulai
dari pelecehan seksual, absensi, kunjungan kerja yang terkesan dibuat-buat,
hingga kasus korupsi.
NIKMON MD |
Bahkan,
untuk membandingkan sistem hukum saja para wakil rakyat tersebut bisa
jalan-jalan ke negara yang bersangkutan, seperti Perancis, Australia, Hongkong,
Korea Selatan, China atau negara manapun. Pertanyaannya, haruskah dilakukan
dengan berangkat ke negara tersebut? Tidak bisakah itu dilakukan dengan
penggalian informasi melalui kedubes Indonesia di negara tersebut dan atau
kedubes negara tersebut di Indonesia? Atau sedemikian terbataskah informasi
mengenai penerapan sistem hukum di negara tersebut? Dan, masih banyak
pertanyaan lain.
Menjadi
janggal karena pada setiap hasil kunjungan tersebut saja belum pernah ada
pembahasan yang jelas (sampai kepada publik), sudah mengatakan belum tentu bisa
diadopsi (dapat hasil). Lantas, kenapa perlu ada kunjungan kerja yang nota bene
menghabiskan uang rakyat (apakah ini tidak masuk kategori korupsi). Malah
kemudian atas dasar ketidakjelasan tersebut tiba-tiba munculah ide merevisi UU
KPK. Sepertinya ada agenda terselubung dalam revisi UU KPK yang bisa dikatakan
sebagai ‘balas dendam’ oleh para wakil rakyat ini.
Wewenang
KPK untuk melakukan penindakan, penyadapan, dan pencegahan sebagai mana yang telah
diamanatkan UU Nomor 32 Tahun 2002 nampaknya telah menjadi momok menakutkan.
Tidak saja bagi para koruptor, tapi juga bagi mereka yang berniat melakukan,
berniat melindungi dan menyenangi korupsi itu sendiri. Mungkin inilah pangkal
sebuah jawaban terhadap beberapa pertanyaan di atas. Jadi, sangat jauh panggang
dari api terhadap wacana untuk memiskinkan koruptor. Bukan tidak mungkin ini
menjadi bukti adanya perlawanan koruptor terhadap upaya pemberatansannya.
Padahal
negeri ini sudah terlalu jenuh, muak dengan segala dagelan, kisruh, sandiwara,
bentrok, dan pencitraan terhadap sebuah kebusukan yang mengandung motif lebih
busuk dan ini terjadi hampir di setiap sudut negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar