OPINI
WASPADAI
BANGKITNYA KOMUNIS GAYA BARU
|
|
Di
awal reformasi ini bangsa kita limbung dan ”lemah” menghadapi berbagai
gerakan berindikasi komunisme, yang membuat kaum reformis seakan tak berdaya.
Indikasi-indikasi seperti ini sudah mulai tampak Setidaknya keberadaan mereka
masuk dalam kategori keterlibatan dan keterpengaruhan, menduduki jabatan
penting pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan, badan-badan dan swasta, media
massa, komunis, legislatif bahkan menyusup ke beberapa mahasiswa yang berperilaku
sama dengan kader PKI, Kita seakan menutup kemudian menganggap isu tak
penting. Kita telah menyaksikan berkali-kali kebiadaban komunisme di
Indonesia dengan korban jutaan jiwa bahkan di antaranya putra-putra
terbaiknya.
Kewaspadaan
itu sangat penting, apalagi pada era reformasi sekarang ini, yang oleh
sementara orang diklaim sebagai era kebebasan yang membuka peluang setiap
orang bebas melakukan apa saja tanpa mempedulikan orang lain. Setiap orang
bebas memutarbalikkan fakta demi kepentingannya. Era kebebasan yang
kebablasan ini telah dimanfaatkan oleh orang-orang komunis atau simpatisannya
untuk menghidupkan kembali ajaran komunisme itu. Komunis seperti yang
dikatakan pakar politik ekonomi Amerika Serikat Profesor Geoffrey B Hainswort
bahwa sebagai ideology komunis itu tak akan mati.
Kalau
terjadi kemunduran paham komunisme di suatu negara bukanlah kematian
melainkan hanya sekarat atau tertidur lelap.
Kalimat
itu tentu bukanlah sekadar pernyataan seorang pakar, akan tetapi adalah
sesuatu peringatan yang menyentakkan bangsa kita, yang boleh dibilang telah
berhasil membasmi komunisme sampai akar-akarnya. Namun di awal reformasi ini
bangsa kita limbung dan ”lemah” menghadapi berbagai gerakan berindikasi
komunisme, yang membuat kaum reformis seakan tak berdaya.
Indikasi-indikasi
seperti ini sudah mulai tampak Setidaknya keberadaan mereka masuk dalam
kategori keterlibatan dan keterpengaruhan, menduduki jabatan penting
pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan,
|
badan-badan
dan swasta, media massa, komunis, legislatif bahkan menyusup ke beberapa
mahasiswa yang berperilaku sama dengan kader PKI, Kita seakan menutup
kemudian menganggap isu tak penting.
Kita
telah menyaksikan berkali-kali kebiadaban komunisme di Indonesia dengan
korban jutaan jiwa bahkan di antaranya putra-putra terbaiknya.
Cara-cara
Orde Baru membasmi paham komunisme. Marxisme dam leninisme di Indonesia dulu
perlu kita perhatikan. Setidaknya dikaji secara cermat efektivitasnya.
Penindakan tegas terhadap orang-orang yang tersangkut PKI oleh pemerintah
harus kita sambut sukacita. Kewaspadaan secara politis saat itu mengambil
langkah pembasmian dengan berbagai metode antara lain metode keterlibatan dan
keterpengaruhan. Keterlibatan itu sendiri berarti orang tersebut benar-benar
terlibat dalam aksi Gerakan PKI yang klimaksnya terjadi G-30-S/PKI. Sedangkan
”Keterpengaruhan” adalah seseorang bisa tidak terlibat langsung dengan
G-30-S/PKI, akan tetapi sikap dan perilakunya secara nyata, lisan maupun
tulisan mengandung anasir cara kerja komunisme.
Seandainya
kita boleh jujur, inilah kesalahan paling fatal dilakukan kaum reformasi
yaitu sangat apriori terhadap keberadaan Pancasila sebagai azas, padahal ada
beberapa negara lain ingin mempelajari untuk ditransfer guna digunakan
sebagai model ideologi mereka. Kita juga mengetahui bahwa tak semua
peninggalan Orba buruk dan salah. Tidak sedikit tinggalan Orba yang baik yang
mestinya kita pertahankan. Sebaliknya tak sedikit yang ditempuh kaum reformis
adalah buruk dan harus dikoreksi demi keselamatan persatuan dan kesatuan
bangsa yang besar ini Inilah pentingnya pengetahuan tentang kebiadaban
Gestapu/PKI harus terus menerus diberikan secara konsisten pada generasi penerus.
Dan ini butuh komitmen dan konsistensi politik bangsa.
|
Senin, 18 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)